Palangka Raya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng adakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan SMA Provinsi Kalimantan Tengah, berlangsung di M. Bahalap Hotel Palangka Raya, Minggu (28/4/2024).
Peserta pada kegiatan ini berjumlah 100 orang dari 100 sekolah yang merupakan Ketua Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan atau Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari, yang akan berlangsung dari 28 April – 1 Mei 2024.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Apip Purnomo menyampaikan bahwa dengan kerjasama antar sekolah dan pihak terkait, diharapkan pelatihan ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan di lingkungan pendidikan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi semua pihak terkait.
“Tujuan utama dilaksanakannya kegiatan ini adalah mendorong terwujudnya perlindungan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga satuan pendidikan lainnya dari kekerasan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan agar tercipta lingkungan satuan pendidikan yang ramah, aman, nyaman dan menyenangkan bagi seluruh warga satuan pendidikan,” katanya.
Sementara itu, Plt. Kadisdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo melalui Plt. Sekretaris Disdik Kalteng, Safrudin membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutanya, Komitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang nyaman, aman, dan menyenangkan semakin ditekankan melalui kegiatan Bimtek Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan. Dalam sambutannya, peserta dihimbau untuk menyerap ilmu yang diperoleh dan mengimplementasikannya di sekolah masing-masing, sebagai garda terdepan dalam menciptakan suasana pendidikan yang bebas dari kekerasan.
“Melalui kegiatan Bimtek Pencegahan dan Penanganan Kekerasan ini, kami berharap bapak ibu dapat menyerap ilmu dan mengimplementasikan di sekolah masing-masing dalam menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, aman dan menyenangkan. Bapak Ibu sekalian adalah garda terdepan sekaligus ujung tombak dalam menciptakan suasana pendidikan yang bebas dari kekerasan menuju Kalimantan Tengah yang semakin BERKAH,” pungkasnya.
Dengan semangat tersebut, para peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang efektif dalam melindungi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan seluruh warga sekolah dari berbagai bentuk kekerasan. Implementasi langsung dari ilmu yang diperoleh diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam merubah paradigma dan menciptakan budaya sekolah yang lebih baik.
Dukungan dari semua pihak, baik dari para peserta, panitia penyelenggara, maupun pemerintah daerah, diharapkan mampu membawa Kalimantan Tengah menuju arah yang lebih baik, di mana pendidikan bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua pihak terlibat. (ikin)